Selasa, 09 November 2010

Pengalaman atau Guru


Heem…masa SMA kata sebagian kawan-kawan sich masa-masa terindah, masa dimana kita mulai tumbuh dewasa mulai berani mengungkapkan cinta, masa di mulainya siswa berpikir untuk bertindak dewasa apa itu berhubungan dg tindak positif atau negatif semua berawal dari masa SMA.
Teringat beberapa kejadian-kejadian menarik di masa SMA nich..dimana pernah di hukum  oleh guru yang baik hati yang meskipun dulu kita menganggap mereka sebagai monster hehehe (berdasar pendapat kawan” lho….).dimana pernah memakai berbagai alasan untuk melakukan tindakan pembolosan hehehehe….. peristiwa yang sangat menarik untuk di perbicangkan, peristiwa yang akan selalu menancap dalam pikiran.
…………masih keinget saat itu..selesai pelajaran olahraga waktunya ganti pelajaran KIMIA heem Bpk.M…… masternya..semua siswa sudah ganti seragam rapi bersiap mengikuti pelajaran. Bak Umar Bakri dlm lagu Iwan Fals si “pahalawan tanpa tanda jasa” memberikan penjelasan dg gamblangnya. Dan semua siswa mendengarkan dg seksama tak terkecuali Q, Selesai menjelaskan tiba saatnya bagi siswa untuk mencatat dan menyelesaikan sedikit soal.
Heem……… tiba-tiba perut-ku mulai membunyikan gendang ne… waah tanda minta di isi ne perut…dg akal kancil Q minta izin ke toilet. Yees rencana berhasil pak guru mengizinkan dg langkah semangat 45 Q pura-pura ke toilet padahal Q berjalan ke arah kantin yang kebetulan arahnya sama dg arah toilet hehehe…….sampai di kantin Q panggil mak BON (panggilan untuk penjaga kantin di sekolah) ”mak-mak….nedho”…sodoran sepiring nasi berada di depanku, heem waktunya makan...monggo sedoyo…………………
Eh tiba-tiba terdengar suara sambil menepuk pundak-ku 
Pak.M              : “mangan ta le ?gag towo-towo rek” busyeet ternyata P.M…..
Q                     : “nggeh pak,monggo” (dg senyum malu Q jawab beliau..)
Pak. M             : “ero ngunu maeng lha bareng kan enak lee Q yo luwe kok lee..”
Q                     : “oohhhh…” (hanya itu yang bisa Q ucap)
Pak.M             :”yo wes mari ngene ndang balik terus nyatet y owes ngerjakno urung ?
Q                     : “nggeh pak” dg lahap Q habiskan makanan di depanku..trus langsung kembali ke kelas dg sedikit tertawa dalam hati..xixixixi sial-sial kok bisa sech pikirku..tapi ya sudahlah…lagian P.M…..jg gag marah-marah kok..hehehe…ternyata baik jg thu guru ya…..maksih ya pak…hohohoho………

Eehm…….. mungkin dari sebagian kawan-kawan sudah tahu kalo Q adalah siswa yang pemalas tak tahu balas, bahkan pernah suatu saat Q denger ada yang teriakin Q “heei arek gag niat orep wes terlambat melakune koyo’ keong” mungkin terlalu malasnya diriku saat itu ya ? (eiits hanya pada saat itu loh kalo sekarang sudah menjadi……hehehe) kerjaan utama dalam kelas adalah mengukur meja “alias tidur” hohoho…itu hanya sepenggal cerita masa lalu yang menjadi awal perjalanan hidup bahagia……...

Namun tdk semua kejadian di SMA itu indah..ada juga beberapa perkara yang mungkin sekarang di anggap kekerasan dalam pendidikan. Mungkin hanya sebagian siswa yang mengalami ini dan Q juga menganggap kalo ini memang sepenuhnya kesalahan siswa itu sendiri dan bukan sepenuhnya semua itu kesalahan dari guru. Memang siswanya aja yang suoer bandel………hehehe….
Alhamdulillah mungkin SMA Q adalah SMA yang berbasis pesantren yang di dalamnya sudah terdoktrin “bahwa murid atau santri itu kalo pengen ilmu manfaat dan barokah wajib untuk menghormati semua ketentuan yang di tetapkan oleh keluarga guru atau Kyai” yang bahkan kalo boleh Q umpamakan merekaadalah raja dan murid adalah hamba sahaya. Jadi ketika ada siswa yang di jatuhi hukuman bahkan mungkin itu bersifat kekerasan adalah hal biasa dan harus menerima dengan hati lapang dan ikhlas (menurut kitab ta’lim-mutallim kalo gag salah sech gt..). Dan sebenarnya hukuman ini tidak akan ada jika siswa tidak melanggar peraturan iya kan…..! so untuk para ORTU yang anaknya mengalami hal yang sedemikian rupa saat ini, jangan langsung terprovokasilah ketika melihat anak kesakitan atau kesusahan ketika mendaat hukuman. kita harus mampu menganalisa terlebih dahulu siapa yang sebenarnya bersalah... Namun untuk era globalisasi saat ini dunia pendidikan yang seperti itu sudah di hapuskan dengan adanya UU perlindungan anak UU pendidikan.

Heeem…berbicara tentang ini teringat beberapa cerita menarik dari teman-teman. Dimana mereka dulu boleh di bilang pembandel-pembandel sekolah yang sudah tidak perlu di tanyakan lagi berapa kali kemucing bersarang di punggungnya. Dari beberapa pengalaman itu tak jarang  Mereka menganggap tindakan hukuman yang di berikan oleh guru dulu itu sangat membantu mereka untuk selalu mengingat dan memotifasi agar untuk selalu menjadi yang lebih baik dari saat ini. Semoga begitu. Amiiin………
Yang di perlukan saat ini adalah bukan lagi mengurusi siapa yang slah dan siapa yang harus bertanggung jawab akan hal ini, tetapi bagaimana kita membuat suatu metode pembelajaran yang bisa di anggap nyaman oleh siswa dan guru ?
apa pengurangan intensitas perbedaan dlm status pendidikan sedikit bisa di anggap solusi ??? (tapi apakah tidak menyalahi aturan ta’lim dalam dunia pesantren ?).
Ya mungkin sedikit metode pengurangan jarak antar siswa dan guru menurut Q adalah hal yang terbaik, dimana guru bukan hanya bertindak sebagai pendidik , guru harus juga bertidak sebagai kawan, teman, sobat, teman curhat bagi siswa-siswa mereka. Pertanyaannya apakah para guru ini mau ??? apalagi di lingkungan pesantren, dimana santri sangat beda dg keluarga Kyai. Dan mungkin kawan semua sudah tahu jenis perbedaan yang Q maksud. Sedikit mengutip interpretasi dari ayat suci nee…. bukankah yang pantas untuk membedakan hambanya adalah hanya ALLAH semata ? harta, kedudukan, tampang, bahkan ilmu bukankah tidak menjadi ukuran pembeda ? bukankah yang membedakan adalah ke-TaQwaan, dan itupun yang berhak menentukan adalah Tuhan semata ?. wah-wah….tapi mungkin semua kembali ke subjektifitas masing-masinglah. Itu hanya sedikit ungkapan dari Q yang tak punya kuasa ini……
Dan semoga dunia pendidikan kita semakin berkembang.wabil khusus untuk sekolah tercinta AVISENA semoga berkembang dan barokah serta selalu mencetak lulusan yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar..amiiiin…
Untuk kawan-kawan bahkan Bpk/Ibu guru ikut komen ya… (“,) juga jangan lupa buat tulisan juga yaa…itung-itung sebagai pembelajaran awal okee..
Mohon maaf kalo ada kata-kata yang kurang enak atau sedikit menyinggung. Cz tidak lain dan tidak bukan hanya untuk membangun kreatifitas serta penyaluran hobby kita okeee.......
Wassalam……..